Kebersamaan

Halaman Pendopo Kab. Pacitan - 15 Agustus 2015

Sukseskan Jambore Genre 2015

Pancer Door - 3-4 Oktober 2015

Thursday, September 18, 2014

Pelatihan Updating Media Cetak dan Elektronik

Sesuai dengan Program Kerja Kwarcab Gerakan Pramuka Pacitan dan juga menyongsong penyelenggaraan LT-III pada tanggal 9 September 2014 bertempat di Sanggar Pramuka Kwarcab Pacitan diselenggarakan Pelatihan Updating Media Cetak dan Elektronik yang diikuti oleh perwakilan Kwarran, Gudep Calon Peserta LT-III, dan Gugus Depan dari Kwarran yang belum menyelenggarakan LT-II, total peserta 57 orang. Kegiatan dibuka oleh Kak Agus HP - Andalan Cabang Bidang Abdimas dan Humas. Sebagai pemateri kegiatan Kak Qomarudin Fathoni (Wakil Sekretaris Kwarcab), Kak Agus dan Kak Wawan (Jurnalis - Praktisi IT). Dalam sambutannya Kak Agus HP, menyatakan bahwa, "Kegiatan Pramuka mulai dari gugus depan cukup padat dan berkesinambungan dan bertujuan utama untuk pembinaan generasi muda, tetapi tidak satupun media cetak dan elektronik yang meliput dan dijadikan berita. Untuk itu kita sendiri pengurus Pramuka dari semua tingkatan yang memberitakan kegiatan Pramuka yang dilakukan kepada masyarakat luas". Lebih lanjut Agus HP menambahkan, ungkapan "bad news is a good news" harus kita hilangan dari dunia pendidikan, khususnya ke-Pramuka-an, kita beritakan kepada masyarakat luas berita positif dan bermanfaat secara terstruktur, masif dan sistematis dari kegiatan Pramuka. 
 Pada sesi pertama dalam pelatihan Kak Qomarudin Fathoni, menjelaskan tentang kegiatan LT-III yang akan diselenggarakan terkait dengan penggunaan IT khususnya blog yang harus dibuat gudep peserta LT-III. "Sudah waktunya penggunaan teknologi IT dipergunakan dalam penyelenggaraan kegiatan Pramuka. Dengan demikian kegiatan Gudep peserta LT-III sudah bisa dipantau jauh hari sebelumnya oleh Kwarcab melalui blog (website) yang dibuat, dengan demikian tidak terkesan instan. Dengan demikian updating kegiatan harus senantiasa dilakukan melalui media website (blog) dan ini termasuk materi penilaian dalam LT-III nanti". Sedangkan sesi kedua Kak Agus menjelaskan tentang jurnalistik sederhana terkait dengan tata cara penulisan berita dan teori teknik fotografi terkait dengan blog yang akan dibuat oleh Kwarran dan Gudep. Kak Agus mengingatkan, "Menulis berita dan menggunakan kamera untuk foto jangan lupa prinsip 5W+1H". 

Inti kegiatan diisi dengan materi pembuatan blog yang disampaikan oleh Kak Wawan, yang menjelaskan teori tentang pembuatan blog. Dengan sabar Kak Wawan memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh peserta untuk bisa membuat blog, biarpun teori dan petunjuk pembuatan blog secara online di internet mudah didapatkan. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Pelatihan Updating Media Cetak dan Elektronik, sehingga tak terasa sampai pukul 15.30 WIB peserta masih betah mengikuti kegiatan ini. Kak Wawan menyatakan terkait kekurangan waktu untuk membuat blog. Tergantung kreatifitas masing-masing peserta untuk membuat blog, terasa ndak cukup kalau hanya sehari, demikian Kak Wawan menambahkan.

Wednesday, August 27, 2014

Selamat Datang : Satuan Karya Pramuka Pariwisata



Dasar : Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 078 tahun 2014 tentang Satuan Karya Pramuka Pariwisata

Tujuan :
Tujuan dibentuknya Saka Pariwisata adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan  bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan bidang pariwisata yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara.

Pengertian :

Satuan Karya Pramuka Pariwisata Adalah salah satu Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah Pendidikan di bidang Kepariwisataan bagi anggota Pramuka agar mereka dapat membantu, membina dan mengembangkan kegiatan :

1.    Penyelenggaraan kepariwisataan yang berkelanjutan
2.    Pengelolaan perjalanan wisata/ pemanduan wisata,
3.    Pemberdayaan masyarakat dalam rangka perwujudan sadar wisata dan aksi Sapta Pesona di sekitar destinasi pariwisata sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat bangsa dan Negara.

Krida Saka Pariwisata :
Saka Pariwisata terdiri dari 3 (tiga) krida yaitu:

1)        Krida Penyuluh Pariwisata
Adalah salah satu krida Saka Pariwisata, yang bertujuan memberikan kecakapan bagi Pramuka untuk dapat berperan sebagai motivator dan komunikator dalam penyelenggaraan kepariwisataan.

         Krida Penyuluh Pariwisata, terdiri atas 2 (dua) SKK :              
a.    SKK Penyuluh Sadar Wisata
b.    SKK Penyuluh Ekowisata

2)        Krida Pemandu Pariwisata
Adalah salah satu krida Saka Pariwisata, yang bertujuan memberikan kecakapan bagi Pramuka untuk dapat berperan dalam penyelenggaraan dan pemanduan perjalanan wisata.

          Krida Pemandu Wisata, terdiri atas 4 (empat) SKK :
a.    SKK Pengetahuan Daya Tarik Wisata
b.    SKK Penyusunan Program Perjalanan Wisata (tour planner)
c.    SKK Pemanduan Perjalanan Wisata (tour guide)
d.    SKK Pemimpin Perjalanan Wisata  (tour leader)

3) Krida Kuliner
Adalah salah satu krida Saka Pariwisata, yang bertujuan untuk memberikan kecakapan bagi Pramuka untuk dapat membuat, menyajikan dan melestarikan makanan khas lokal sebagai salah satu daya tarik wisata.

            Krida Kuliner Wisata, terdiri atas 2 (dua) SKK :
a.    SKK Masakan Khas Lokal
b.    SKK Makanan Ringan Khas Lokal


Sumber : 
http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=669&Itemid=161#.U_0zPaMcbVs
---------------------------------------
Hal-hal lain yang terkait dengan Saka Pariwisata dapat diunduh di : Dokumen Saka Pariwisata

Friday, August 22, 2014

Catatan Peserta Kursus Mahir Dasar (KMD) Kwaran Pringkuku

Pada tanggal 8 – 14 Agustus 2014 yang lalu Kwaran Pringkuku menyelenggarakan Kursus Mahir Dasar sebagai bekal awal Pembina Pramuka di SD/MI/SMP/SMK di wilayah Kwaran Pringkuku. Sebanyak 100 peserta yang mengikuti, dari hari Jum’at (08/8) sampai hari Kamis (14/8) tampak seragam Pramuka membanjiri kawasan SD Ngadirejan.



Suasana senang, riang berada dalam kawasan tersebut. Para peserta bertemu dan berkumpul dalam 2 klas. Setiap hari kegiatan di lakukan mulai jam 07.00 dan selesai kegiatan sampai jam 22.00 WIB. Kegiatan di bagi dalam dua tempat, in door dan out door. Kegiatan demi kegiatan di laksanakan sesuai jadwal dan dengan penuh tanggung jawab. Ilmu yang terserap oleh peserta semakin hari semakin memantapkan untuk mendapatkan gelar Pembina Pramuka. Para pelatih mengatakan, “baru kali ini peserta KMD membludak, antusias dan aktif”. Ternyata dari kalimat ini bisa kita cerna bahwa peserta yang mengikuti KMD ini banyak dari sisi jumlah, dan diharapkan dari kegiatan KMD ini dikembangkan di Gugus Depan masing-masing.
Sebagai guru, kegiatan KMD ini sangat bermanfaat sebagai bekal sebagai Pembina sekaligus Pelatih dalam kegiatan wajib ekstrakurikuler Kurikulum 2013.


-------------------------------------------------

Tulisan dikirim : Taufik Nikon – Peserta KMD dari MI Muhammadiyah Glinggangan Pringkuku

Thursday, August 21, 2014

Mengapa Pramuka Menjadi Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib di Kurikulum 2013 ?

A. Pendahuluan

Dalam acara sosialisasi Kurikulum 2013 yang bertema 'Kreatif Inovatif Karakter' di Aula Dinas Pendidikan Jabar, Jalan Radjiman, Bandung, Sabtu (16/3/2013), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan kurikulum 2013 akan dilaksanakan pada 15 Juli 2013. Menurut Mendikbud Muhammad Nuh, hadirnya kurikulum baru bukan berarti kurikulum lama tidak bagus. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. “Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013,” ujar Muhammad Nuh. Disamping itu juga Mohammad Nuh kepada wartawan usai penandatangan Nota Kesepahaman dengan Dewan Mesjid Indonesia di Gedung A Kemdikbud, Selasa (20/11/2013) menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Praja Muda Karana, atau biasa akrab disebut Pramuka, akan menjadi kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) wajib bagi peserta didik di Sekolah Dasar dan Menengah. Pramuka bukan menjadi mata pelajaran wajib, melainkan tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler. Ada penambahan waktu dalam kurikulum baru dari 26 jam menjadi 30 jam seminggu, karena kewajiban ekstrakulikuler pramuka tersebut. "Pramuka wajib di setiap sekolah, melalui pramuka NKRI akan terjaga secara utuh. Dan juga komposisi proses pembelajaran kan ada intrakurikuler dan ekstrakurikuler,” katanya. Beliau juga menandaskan bahwa setidaknya ada dua hal yang menjadi alasan dalam menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib. “Pertama, dasar legalitasnya jelas. Ada undang-undangnya,” ujarnya. Undang-undang yang dimaksud adalah UU Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Alasan kedua, Pramuka mengajarkan banyak nilai, mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. “Dari sisi organisasinya juga sudah proven. Jadi, kami sarankan ekstra yang satu ini wajib di semua level, terutama untuk siswa sekolah dasar dan menengah,” ucapnya. Diingatkan juga oleh Mendikbud Muhammad Nuh, membangun sikap tidak bisa dilakukan hanya di dalam kelas tetapi dibentuk melalui ekstrakurikuler dan ko-kurikuler. Untuk itulah, lanjut Mendikbud, Pramuka adalah salah satu kegiatan yang diwajibkan dalam ekstrakurikuler.

B. Landasan Hukum Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan:

  1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
  2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka
  3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana
  4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
  5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
  6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan dan kalender pendidikan sekolah.

C. Implementasi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Kedudukan kegiatan ekstrakurikuler dalam sistem kurikulum hendaknya tidak dipandang sebagai pengisi waktu luang, tetapi ditempatkan sebagai komplemen kurikulum yang dirancang secara sistematis yang relevan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan. Seluruh aktivitas didedikasikan pada peningkatan kompetensi peserta didik. Penyelenggaraan kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan potensi peserta didik. Secara konsepsional Kurikulum 2013 memiliki landasan filosofis, teoritis yang mengikat struktur kurikulum yang komprehensif untuk mencapai kompetensi inti. Kompetensi meliputi; sikap (spiritual dan sosial), kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Setiap proses pendidikan di sekolah, termasuk penyelenggaraan ekstra kurikuler di sekolah, hendaknya diarahkan untuk mengembangkan kapasitas ketiga dimensi tersebut. Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib di Sekolah, sejalan dan relevan dengan amanat Sistem Pendidikan Nasional dan Kurikulum 2013, memerlukan Buku Panduan atau Petunjuk Pelaksanaan yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan yang mengacu pada Peraturan Menteri No.81A tahun 2013 tetapi ditindaklanjuti dengan adanya SKB Mendikinas dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang Petunjuk Pelaksanaannya.

1. Sistem Blok 
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada awal peserta didik masuk di satuan pendidikan. Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran karena sifatnya baru pengenalan. Sistem blok ini merupakan “Training Orientasi Kepramukaan bagi peserta didik” sesuai tingkatan dan usianya. Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blok dilakukan dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidik dapat mengajarkan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem blok adalah:

a. Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuk lembaga pendidikan.
b. Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: · Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, · Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.

2. Sistem Aktualisasi
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan. Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasi dilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Aktivitas Sistem Aktualisasi :

a. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
b. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
c. Kegiatan sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan Ekstrakurikuler Pramuka.
d. Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina
Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)

Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem Aktualisasi adalah:
a. Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik.
b. Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.
c. Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak.

3. Sistem Reguler
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada Gugus depan (Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan kepramukaan secara utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan memilih sistem reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih dahulu menyiapkan sistem pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui Gudep. Aktivitas Sistem Reguler:
a. Bersifat sukarela sesuai dengan bakat dan minat peserta didik
b. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran.
c. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
d. Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan pendidikan.
e. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).

Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui: aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak. D. Fungsi Kegiatan Pramuka Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir yaitu :
  1. Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
  2. Fungsi sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
  3. Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
  4. Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.

E. Internalisasi Nilai-nilai Karakter.

Beberapa strategi yang dapat lakukan untuk membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah sebagai berikut:
  1. Intervensi Intervensi adalah bentuk campur tangan yang dilakukan pembimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta didik. Jika intervensi ini dapat dilakukan secara terus menerus, maka lama kelamaan karakter yang diintervensikan akan terpatri dan mengkristal pada diri peserta didik. Di berbagai jeniskegiatan ekstrakurikuler pramuka, terdapat banyak karakter yang dapat diintervensikan oleh pembimbing terhadap peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler pramuka.Pembimbing dapat melakukan intervensi melalui pemberian pengarahan, petunjuk dan bahkan memberlakukan aturan ketat agar dipatuhi oleh para peserta didik yang mengikutinya.
  2. Pemberian Keteladanan Kepala sekolah dan guru pembimbing peserta didik adalah model bagi peserta didik. Apa saja yang mereka lakukan, banyak yang ditiru dengan serta merta oleh peserta didik. Oleh karena itu, berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangat bagus jika ditampakkan kepada peserta didik dengan maksud agar mereka mau meniru atau mencontohnya.Karakter disiplin yang ingin disemaikan kepada peserta didik, haruslah dimulai dengan contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah dan guru, termasuk ketika dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler pramuka.Karakter disiplin yang dicontohkan oleh kepala sekolah dan guru dalam kegiatan ekstra kurikuler pramuka ini, dapat diwujudkan dalam bentuk selalu hadir tepat waktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler pramuka, mentaati waktu dan jadwal latihan yang disepakati. Dengan contoh konkret yang diberikan secara terus menerus, dan kemudian ditiru secara terus menerus, akan membentuk karakter disiplin peserta didik.
  3. Habituasi/Pembiasaan Ada ungkapan menarik terkait pembentukan karakter peserta didik: “Hati-hati dengan kata-katamu, karena itu akan menjadi kebiasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu akan menjadi karaktermu”. Ini berarti bahwa pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus, akan mengkristal menjadi karakter. Ada ungkapan senada terkait dengan pembentukan kebiasaan ini. Yaitu, “Biasakanlah yang benar, dan jangan membenarkan kebiasaan”. Kebenaran harus dibiasakan agar membentuk karakter yang berpihak pada kebenaran. Semenara itu, tidak semua kebiasaan itu benar, dan oleh karena itu, hanya yang benar saja yang perlu dibiasakan. Sementara yang salah, sebagai salah satu ujung dari karakter yang tidak positif, hendaknya tidak dibiasakan. Dalam realitas kehidupan, orang menjadi bisa karena biasa atau banyak membiasakan.
  4. Mentoring/pendampingan Pendampingan adalah suatu fasilitasi yang diberikan oleh pendamping kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadap berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik, agar karakter positif yang sudah disemaikan, dicangkokkan dan diintervensikan tetap terkawal dan diimplementasikan oleh peserta didik. Dalam proses pendampingan ini, bisa terjadi terdapat persoalan actual riil keseharian yang ditanyakan peserta didik kepada pembimbingnya, sehingga pembimbing yang dalam hal ini berfungsi sebagai mentor, dapat memberikan pencerahan sehingga tindakan peserta didik tidak keluar dari koridor karakter positif yang hendak dikembangkan. Pembimbing peserta didik, dalam proses-proses pendampingan (mentoring), juga bisa mengedepankan berbagai kelebihan dan kekurangan, efek positif dan negatif setiap tindakan manusia, serta keuntungan dan kerugian (jangka pendek dan jangka panjang), baik tindakan yang positif maupun negatif. Dengan demikian, sebelum dan selama peserta didik bertindak, senantiasa dikerucutkan pada tujuan-tujuan yang positif dan juga dengan menggunakan cara-cara yang positif. Untuk mencapai tujuan yang baik hanya boleh dengan menggunakan tindakan yang baik dan dengan menggunakan cara yang baik juga. Tujuan tidak membolehkan segala cara untuk mencapainya, sebaik dan sepositif apapun tujuan tersebut. Hanya dengan cara yang baiklah, tujuan yang baik itu boleh dicapai. 
  5. Penguatan Dalam berbagai perspektif psikologi, penguatan yang diberikan oleh pembimbing ekstra kurikuler pramuka berkhasiat untuk memperkuat perilaku peserta didik. Oleh karena itu, jangan sampai pembimbing peserta didik kalah start dengan peer group peserta didik yang sering mencuri start dalam hal memberikan penguatan perilaku sebayanya. Sebab, jika peer group peserta didik telah “dikuasi” oleh peer group-nya, termasuk peer group yang mengarahkan ke tindakan-tindakan yang negatif, akan sangat sukar dikuasai oleh pembimbingnya. Penguasaan atas peserta didik ini dapat ditempuh dengan secepatnya memberikan penguatan terhadap perilaku berkarakter positif. 

F. Kesimpulan 
  1. Ada dua hal yang menjadi alasan dalam menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib. a. Dasar legalitas berupa Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. b. Pramuka mengajarkan banyak nilai, mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. 
  2. Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan Undang-Undang, Keputusan Presiden, dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka peserta didik memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang baik sebagai warganegara Indonesia. 
  3. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. 
  4. Strategi yang dapat lakukan untuk membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka adalah intervensi, pemberian keteladanan, habituasi/pembiasaan, mentoring/pendampingan dan penguatan.

G. Daftar Pustaka: 
  1. Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional, 2014, Pedoman Pendidikan Kepramukaan Pada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kemdikbud. 
  2. Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional 2014, Pedoman Penyelenggaraan Ekstrkurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan di Satuan Pendidikan, Jakarta: Kemendikbud. 
  3. Imron, Ali. 2009. Peningkatan Ketahanan Mental Remaja Melalui Pengintegrasian Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Soft-Skill dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah. Jakarta: DP2M, Ditjen Dikti, Kemdiknas. 
  4. Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Grand Design Pembangunan karakter bangsa 2010-2015. Jakarta: Kemdiknas. 
  5. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor.81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. 
  6. SK Kwartir Nasional : Nomor 177 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Nasional 
  7. SK Kwartir Nasional : Nomor 178 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Daerah. 
  8. SK Kwartir Nasional : Nomor 179 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang. 
  9. Undang-undang Nomor 12 tahun 2000 tentang Kepramukaan 
  10. http://sman1sumbar.sch.id/blog/alasan-mengapa-pramuka-jadi-ekskul-wajib-di-kurikulum-2013.pdf 
  11. http://www.merdeka.com/peristiwa/mendikbud-anak-sekolah-wajib-ikut-pramuka-di-kurikulum-2013.html 

 Dikutip langsung dari : tulisan Kak  Rugianto, SPd., MT. (Widyaiswara Madya PPPPTK BOE Malang)

Friday, August 15, 2014

Pramuka Pacitan di Bulan Agustus 2014

Beberapa kegiatan ke-Pramuka-an dilaksanakan Kwarcab Gerakan Pramuka Pacitan, baik yang sifatnya kegiatan pengabdian masyarakat,  kegiatan yang sifatnya peningkatan ketrampilan maupun kegiatan penguatan organisasi dilaksanakan di bulan Agustus 2014 ini. Beberapa kegiatan tersebut antara lain sebagaimana dalam catatan ringan berikut :

1. Karya Bhakti Lebaran
  • Kegiatan Karya Bhakti Lebaran 1435 H ini sebagai pelaksanaan dari Surat Kwarnas maupun dari Kwarda. Hal ini dimaksudkan untuk membantu kelancaran arus mudik masyarakat dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1435 H. Terdapat beberapa Posko Lebaran yang didirikan oleh Pemda/Polres dan Pramuka tingkat Penegak terlibat langsung di dalamnya antara lain Posko Lebaran yang ada di : Posko Kesehatan Terpadu, Terminal Bis Pacitan, Pos Lantas Alon Alon Kota, Pasar Punung, Pasar Arjowinangun dan Kawasan Pantai Teleng Ria Pacitan. Tidak kurang melibatkan 50 orang anggota Pramuka dari berbagai Saka dan Gugus Depan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli sampai 3 Agustus 2014.
  • Maksud dan tujuan adanya Karya Bhakti Lebaran ini adalah : meningkatkan rasa kepedulian Gerakan Pramuka kepada masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota Gerakan Pramuka dalam berkehidupan dan ikut serta membangun masyarakat dan mampu menjadi generasi muda yang terampil dan dapat menjadi motivator kegiatan membangun masyarakat.
  • Kegiatan yang dilakukan dalam Karya Bhakti Lebaran ini antara lain : membantu memberikan informasi tempat-tempat fasilitas umum, memberikan bantuan tindakan P3K, membantu pemudik yang berkebutuhan khusus, dan khusus Saka Bhayangkara bersinergi dengan Polres Pacitan dalam "Operasi Lebaran".
 2. JOTA/JOTI Nasional
  • Sudah menjadi agenda rutin Gerakan Pramuka bahwa pada akhir Juli/Awal Agustus dan pertengahan bulan Oktober diselenggarakan Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI), dilaksanakan pada hari Jum'at - Ahad tanggal 1 - 3 Agustus 2014. Sasaran kegiatan ini adalah JOTA Nasional ke-75 dan JOTI Nasional ke-33 berpartisipasi pada : 10th Asia Pacific Regional Air/Internet Jamboree.


  • Kegiatan ini kerjasama dengan ORARI Lokal Pacitan dengan tanda panggilan YC3ZJO dengan Penanggung Jawab Stasion YB3HQM/Kak Agus. Tidak kurang dari 25 stasion JOTA Kwarda/Kwarcab dari seluruh Nusantara dapat dihubungi melalui frekuensi radio HF dengan call-sign YC3ZJO. Sedangkan untuk JOTI menggunakan sarana internet dengan chating pada room khusus untuk JOTI. Banyak hal yang bermanfaat dalam kegiatan ini selain tukar menukar identitas juga berbagi pengalaman dalam kegiatan kepramukaan yang dilakukan dengan sesama Anggota Pramuka. Peserta JOTA/JOTI berasal dari perwakilan Saka dan Kwaran sebanyak 50 orang anggota.
3. Pelepasan Kontingen Jambore Daerah Jawa Timur 2014
  • Setelah melalui TC yang berlangsung hampir 2 bulan, kontingen Jambore Daerah Jawa Timur dari Kwarcab Gerakan Pramuka Pacitan yang diikuti oleh 32 pramuka penggalang putra dan putri dari Gugus Depan Pangkalan SMP/MTs se-Kabupaten Pacitan, dan 4 Pembina Pendamping, 1 orang Pimpinan Kontingen dan 1 orang CST (Contingen Support Team) dari Dewan Kerja Cabang, pada tanggal 12 Agustus 2014 secara resmi diberangkatkan oleh Kak Indartato Pacitan selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang di Pendopo Kabupaten Pacitan.
  • Hadir dalam Pelepasan ini unsur Majelis Pembimbing Cabang (antara lain Kak Soedjono, Kak Suko Wiyono dan Kak Sugeng), Ketua Kwarcab dan Andalan Cabang, Kamabigus/Pembina dan Orang Tua/Wali Peserta Jambore.
  • Kak Indartato dalam arahan pelepasan Kongtingen Jambore menyataan, hendaknya kegiatan Jambore ini dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh peserta untuk menambah pengetahuan dan dimanfaatkan sebagai momen belajar untuk masa depan. Lebih lanjut Kak In menyatakan, "yang lebih penting, kalian harus bersyukur karena kalian adalah Anggota Pramuka pilihan dari sekian ribu anggota Pramuka sebayamu, tunjukkan rasa bersyukurmu untuk berbuat dan berkarya yang terbaik".
  • Sebelum mengakhiri acara Pelepasan Kontingen ini dipersembahkan tarian Tari Eklek yang dibawakan oleh peserta Jambore Daerah dan tarian akan ditampilkan pada acara Jambore Daerah. 


  • Jambore Daerah Jawa Timur 2014 berlangsung tanggal 13-19 Agustus 2014 di  Bumi Perkemahan Serut / Bendungan Serut Desa Darungan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.
 4. Hari Pramuka 2014
  • Dirgahayu Pramuka 14 Agustus 1961 - 14 Agustus 2014. Untuk mengawali rangkaian kegiatan Hari Pramuka Tahun 2014 Kwarcab Gerakan Pramuka Pacitan menyelenggarakan kegiatan  : Ziarah Rombongan di TMP Bunga Bangsa Pacitan, Upacara Bendera Hari Pramuka, dan Tasyakuran.


 
  • Ziarah Rombongan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bunga Bangsa dipimpin oleh Kak Fathoni (Ketua I), diikuti oleh Anggota Penggalang dan Penegak (120 anggota), Pembina, dan Andalan Cabang. Kegiatan ziarah ini dilaksanakan tanggal 13 Agustus 2014 mulai pukul 08.00 WIB. Dengan suasana khidmat dan tertib dan diakhiri dengan tabur bunga sebagai simbul penghormatan kepada jasa pahlawan bunga bangsa yang telah berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara.
  • Usai upacara bendera dilanjutkan Tasyakuran Hari Pramuka ke-53 sekaligus Halal bi Halal, tempat kegiatan Halaman Belakang Pendopo Kabupaten. Tasyakuran ini diikuti oleh peserta Upacara Bendera. Acara diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur'an oleh Adik Rina Purnamasari dari Gugus Depan SDN Wonokarta - Ngadirojo. Dalam sambutannya Kak Fathoni mengajak kepada seluruh komponen Gerakan Pramuka di Kabupaten Pacitan untuk saling memaafkan dan selanjutnya bahu-membahu membangun generasi muda harapan bangsa melalui gerakan Pramuka sebagaimana thema sentral Hari Pramuka 2014 yakni : Mantapkan Pembentukan Karakter Kaum Muda Melalui Gugus Depan Terakreditasi.
  • Acara tasyakuran diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Kak Nurul Huda dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kak Soedjono yang disampaikan kepada Kak Fathoni.
5. Lomba Tingkat
  • Sesuai dengan Program Kerja Kwarcab Gerakan Pramuka Pacitan, tahun ini dijadwalkan diselenggarakan Lomba Tingkat (LT) III. Sebagai persyaratan untuk mengikuti LT III tersebut tiap Kwartir Ranting Gerakan Pramuka (tingkat Kecamatan) pada bulan Juli - September tahun 2014 menyelenggarakan LT II. Lomba tingkat ini dimaksudkan sebagai sarana Kegiatan yang diikuti oleh golongan Pramuka Penggalang ini memiliki anggota sebanyak 8 orang tiap regunya. Jadi LT ( lomba Tingkat ) merupakan pertemuan Regu-regu Pramuka Penggalang dari suatu satuan Pramuka atau dari berbagai satuan Pramuka dengan acara kegiatan kreatif, rekreatif dan edukatif dalam bentuk perlombaan. LT adalah salah satu alat untuk mengevaluasi serta meningkatkan kecakapan dan kemampuan para Pramuka Penggalang, sejauh mana para pembina di Gugus Depan melatih dan membekali peserta didik dengan berbagai ketrampilan, kecakapan, pengetahuan dan menerapkan pendidikan latihan di satuan pangkalannnya masing-masing. 
  • Beberapa Kwaran sudah menyelenggarakan LT II antara lain Kwarran Bandar, Kwarran Arjosari, Kwarran Ngadirojo, Kwarran Nawangan dan menyusul Kwarran Pacitan juga Kwarran yang lainnya. 
Dirgahayu Gerakan Pramuka........

Monday, August 11, 2014

Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada Hari Pramuka ke-53 Tahun 2014

Dalam rangka Peringatan Hari Pramuka ke-53 tanggal 14 Agustus 2014, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dalam sambutan tertulisnya menyatakan : "Era globalisasi dewasa ini penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu paling utama. Untuk itulah, kita ingin membangun manusia yang memiliki karakter, serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat. Bukan hanya membangun manusia atau pemuda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga pemuda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia. Karena pemuda demikianlah yang akan sanggup menghadapi tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan negeri ini, serta sanggup untuk menatap masa depan dengan baik. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka masih dan akan tetap relevan dengan perkembangan zaman".
Untuk selanjutnya sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebagaimana tersebut di atas dapat di down-load di sini (pdf)  atau download dalam format (doc).  

Catatan :
Dokumen lain terkait hari Pramuka 2014 :

 

Wednesday, July 16, 2014

TEMU BAKORWIL I KWARDA JATIM DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Bertempat di Sanggar Bhakti Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tulungagung, Kegiatan Temu Bakorwil 1 Kwarda Jatim dihadiri oleh 77 orang yang terdiri dari 9 Dewan Kerja Cabang,diantaranya : DKC Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Madiun Kota, Ngawi, Magetan, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, dan Tulungagung yang pada kesempatan kali ini menjadi tuan rumah. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 12-13 Juli 2014. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kak Dr. H. Akhyak, M.Ag selaku selaku Waka Bina Muda Kwarcab Tulungagung. Dan dihadiri oleh Kak Ambjah Syahla, S.Pd, dan Kak Sihmadi selaku Andalan Bina Muda Bidang Penegak dan Pandega, serta Kak Masruki, S.Pd.i selaku Sekretaris Kwarcab Tulungagung.


Dalam Sambutannya Kak Akhyak mengatakan bahwa " Kegiatan Penegak dan Pandega seluruh Indonesia, Khususnya Wilayah Jawa Timur harus digiatkan kembali, para penegak dan pandega harus terus mendobrak semangatnya demi mewujudkan cita-cita bangsa". Diakhir sambutan beliau berpesan " Ratakan Jalan untuk kau lalui, Luaskan lahan untuk kau tanami, Perilakumu akan ditiru, Untuk Pramuka tercinta". Temu Bakorwil 1 di Tulungagung juga dihadiri oleh 9 Orang dari Dewan Kerja Daerah Jawa Timur. Agenda Kegiatan Temu Bakorwil 1 ini antara lain adalah : Pada tanggal 12 Juli 2014 pembagian takjil kepada pengendara motor bertempat di area Sanggar Bhakti Kwarcab Tulungagung.



Kemudian dilanjutkan dengan buka bersama, Sholata tarawih berjamaah, dan sarasehan bersama Rekan-rekan Dewan Kerja Daerah. Selain itu kami juga dihibur dengan musik islami dari Kelompok Rebana Anggota Saka Bahari Tulungagung, dan kegiatan dilanjutkan dengan sahur bersama. Dalam sarasehan dengan narasumber Kak Laila selaku Ketua DKD Jatim memnyampaikan Program Kerja dari hasil SIPARNAS di Cibubur, yaitu : Pelantara Nasional, KPDK dan LPK Nasional, Jota-Joti yang dilaksanakan pada tanggal 1-3 agustus 2014, Jota-Joti pada tanggal 18 Oktober 2014, dan Perkemahan Bhakti Saka Wanabhakti. "Saya berharap teman-teman DKC se-Bakorwil 1 bisa mengikuti kegiatan Jota-Joti pada tanggal 1-3 Agustus 2014 dengan mendirikan stasiun penyerta di Kwartirnya masing-masing" tuturnya. 


Hari terakhir pertemuan Bakorwil 1 Kwarda Jatim ditutup dengan berwisata ke Waduk Wonorejo Tulungagung, Home Industri Batik Gajah Mada, dan berakhir di Alun-Alun Tulungagung. Diakhir kegiatan Kak Candra selaku Ketua DKc Tulungagung sekaligus Ketua Penyelenggara, mengucapkan terimaksih atas kehadiran rekan-rekan DKC se-Bakorwil 1 Kwarda Jawa Timur di Kabupaten Tulungagung. Semoga tali silahturahmi antara anggota pramuka bisa lebih erat dengan adanya Kegiatan Temu Bakorwil ini.

Berdasarkan hasil Rapat Pengurus Bakorwil, untuk Agenda Temu Bakorwil selanjutnya Kabupaten Trenggalek menyatakan kesediaanya menjadi tuan rumah. Semoga di Kegiatan selanjutnya semua DKC se- Bakorwil bisa hadir. Sampai Jumpa Temu Bakorwil 1 Kwartir Daerah Jawa Timur di Kabupaten Trenggalek. 

Salam Pramuka...!!!

Thursday, June 26, 2014

"SCOUT RAISER COMPETITION 2014" DEWAN AMBALAN EKAPANDAWA SMA NEGERI PUNUNG

Dewan Ambalan Eka Pandawa Gugus Depan 0373/0374 Pangkalan SMA Negeri Punung telah sukses menggelar "SCOUT RAISER COMPETITION" yaitu ajang kompetisi lomba terampil penggalang SMP/Mts se-Rayon Barat Kab. Pacitan. Peserta lomba diikuti oleh 4 gugus depan yaitu : SMP Negeri 1 Punung, SMP Negeri 3 Punung, MTs Negeri Punung, dan MTs Citra Mulya Sekar Donorojo, yang kemudian terbagi menjadi 7 regu. 
Kegiatan resmi dibuka oleh Kak Singgih Jatmo Santoso selaku Wakasek SMA Negeri Punung  pada hari Selasa, 24 Juni 2014. Beliau berpesan "Kepada adik-adik penggalang agar selalu  kompak, semangat, dan ceria. Dan selama berlomba diharapkan tetap menjunjung tinggi sportifitas."


Scout Raiser Competition diketuai oleh Kak Wisnu Prayoga selaku Pradana di SMA Negeri Punung dan dibantu oleh 27 orang Dewan Ambalan. Kegiatan ini ada 5 macam lomba yaitu Cerdas Cermat, Semaphore, Miniatur Pionerring, Senam Pramuka dan Yel-yel Pentas Seni.




Pada malam harinya diadakan Prosesi Api Unggun yang diikuti oleh seluruh peserta,  Sangga Kerja, Kakak-kakak Pembina dan rekan-rekan Dewan Kerja Cabang. Setelah prosesi api unggun dilanjutkan dengan Lomba Yel-yel dan Pentas Seni. Lomba ini mengangkat tema "Kebudayaan Indonesia".











Kegiatan berakhir pada hari Rabu, 25 Juni 2014 pada pukul 13.00 yang ditutup dengan ucapan selamat kepada para pemenang dan ucapan terima kasih atas partisipasi gugus depan SMP/MTs se-Rayon Barat. Semoga kegiatan ini dapat menambah semangat adik-adik untuk tetap belajar dan berkarya di Gerakan Pramuka.
Sampai Jumpa di SCOUT RAISER COMPETITION tahun depan...
Salam Pramuka,




Hasil Kejuaraan SCOUT RAISER COMPETITION 2014 :

a. Lomba Cerdas Cermat   Juara I   : SMP Negeri 3 Punung
                                           Juara II  : MTs Negeri Punung (Regu 3)
                                          Juara III : MTs Negeri Punung (Regu 1)
b. Lomba Semaphore  Juara I   : SMP Negeri 1 Punung ( Regu 1)
                                   Juara II  : MTs Negeri Punung  (Regu 2)
                                   Juara III : MTs Negeri Punung (Regu 1)
c. Lomba Yel-yel dan Pensi    Juara I   : MTs Negeri Punung (Regu 1)
                                             Juara II  : MTs Negeri Punung (Regu 2)
                                             Juara III : SMP Negeri 1 Punung (Regu 1)
d. Lomba Senam Pramuka   Juara I   : SMP Negeri 1 Punung (Regu 1)
                                           Juara II  : MTs Negeri Punung (Regu 1)
                                           Juara III : MTs Negeri Punung (Regu 2)
e. Lomba Miniatur Pionerring   Juara I   : SMP Negeri 1 Punung (Regu 1)
                                               Juara II  : MTs Negeri Punung (Regu 1)
                                               Juara III : MTs Negeri Punung (Regu 2)

JUARA UMUM
Juara I     : SMP Negeri 1 Punung (Regu 1)
Juara II    : MTs Negeri Punung (Regu 1)
Juara III   : MTs Negeri Punung (Regu 2)

--------------------------------
Foto dan tulisan kiriman : Kak Tyas

Tuesday, June 24, 2014

Training Center Jambore Daerah Jatim (JAMDA JATIM) Tahun 2014

Training Center Jambore Daerah Jatim (JAMDA JATIM) Tahun 2014 Kontingen Kwarcab Pacitan diikuti oleh 32 pramuka penggalang putra dan putri dari Gugus Depan Pangkalan SMP/MTs se-Kabupten Pacitan. Peserta dibagi menjadi 4 regu dengan jumlah masing-masing regu 8 orang dan didampingi oleh seorang pembina pendamping. Jumlah keseluruhan kontingen Pacitan adalah 38 orang dengan rincian 32 orang peserta, 4 Pembina Pendamping, 1 orang Pimpinan Kontingen dan 1 orang CST (Contingen Support Team) dari Dewan Kerja Cabang.



Pelaksanaan TC dimulai hari Selasa-Kamis, 17-19 Juni 2014 bertempat di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pacitan dan Sub Camp berada di lapangan Udara TNI AU Pacitan. Tujuan diadakan TC adalah untuk memberikan bekal kepada calon peserta sebelum menuju arena Jambore Daerah yang akan di gelar pada tanggal 13-19 Agustus 2014 yang akan datang di Kab. Blitar.  

 
Materi TC yang disampaikan Pengurus Kwarcab dan DKC ditekankan kepada bagaimana untuk menumbuhkan rasa kebangsaan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika serta berupaya mewujudkan manusia Indonesia yang memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berjiwa Pancasila serta mampu mengembangkan budaya dan karakter bangsa yang menjadi dasar acuan atas mental dan sikap positif yang diharapkan tumbuh sebagai jiwa perilaku anak anak bangsa. Yang dalam kegiatan JAMDA JATIM 2014 sebagaimana Juklak kegiatan dikelompokan menjadi 6 ranah Arena Pengembangan kegiatan : Arena pengembangan spriritual. Arena pengembangan emosional, Arena pengembangan sosial, Arena pengembangan intelektual, Arena pengembangan fisik, Arena pengembangan karakter. Sedangkan materi lain secara spesifik disampaikan oleh Pengurus Kwarcab dan DKC antara lain : Scouting Skill ( Peta Pita, Sket Panorama, Kecepatan Arus, juga eksplorasi ide kreatif dari segenap peserta TC.

 
Pada akhir kegiatan TC JAMDA JATIM 2014 sebagaimana disampaikan Kak Arifin selaku Sekretaris Kwarcab Pacitan : "Ini bukan pertemuan terakhir, setelah lebaran nanti akan diadakan pertemuan lagi untuk mengecek kembali kesiapan dari adik-adik calon peserta, sedangkan untuk pelepasan akan diberangkatkan langsung oleh Bapak Bupati Pacitan selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pacitan".

Sampai jumpa di JAMDA JATIM 2014.


Catatan :
Juklak JAMDA JATIM 2014




---------------

Naskah dan foto kiriman : Kak Udin











ASAHAN (Berita): Pramuka Penggalang Kabupaten Asahan sejak 27-30 Mei 2010 mengikuti TC Persiapan Jambore Daerah Sumatera Utara di bumi perkemahan Sibolangit Deli Serdang yang berlangsung tanggal 5 – 10 Juni 2010.Sabtu (29/5) kemarin, Kasrianti SH, Halimansyahdiah dan Endang Priadi mengisi materi filateli dan memaparkan sejarah Pos Dunia dan Indonesia, kemudian secara berlainan surat, melepas prangko dan menata prangko.
Usai memberikan materi Endang Pribadi yang juga guru yayasan di Ponegoro Kisaran mengatakan 180 pramuka penggalang yang lkut TC ini merupakan utusan dari 25 Kecamatan dan menjadi perwakilan Kabupaten Asahan pada Jamdasu nanti.
Bebarapa pengurus pramuka Kabupaten Asahan telah memberikan materi yang diperlukan, diharapkan agar adik-adik pramuka lebih berwawaan. Diantara materi yang diberikan antara lain, pengetahuan kepramukaan, SMS (Sadi Mourse Sewaphone), bari berbaris dan  Upacara pembukaan dan penutupan.
“Materi yang diberikan selama TC, merupakan rangkaian kegiatan di Jamdasu nantinya, adik-adik pramuka penggalang agar kiranya dapat menjaga nama baik dan meraih hal terbaik bagi daerah ini,” harap Endang. (min)